Jumat, 21 Februari 2014

Perjamuan Mu

Dia sosok yang sudah tak asing lagi bagi ku.
Aku sudah cukup tahu tentang dia melalui kisah yang Engkau wariskan melalui nenek moyang kami.
Melalui sepenggal kisah Mu, kami mengenalnya sebagai pribadi yang cenderung bebal.
Dan karena kebebalannya itu, banyak orang yang tidak menyukainya.
Aku pun sama dengan kebanyakan orang itu, juga ikut tidak menyukainya.
Selain bebal, kami juga mengenalnya sebagai salah satu murid Mu.

Pada suatu hari.
Di suatu  perjamuan Mu, Engkau menghadirkan sisi lain dari si bebal yang kami kenal itu.
Di balik sikap bebalnya yang tak mudah percaya, Engkau mengajak kami untuk berpikir cerdas dalam menanggapi seluruh kisah Mu.
Hal ini menarik perhatian ku.
Dan membangkitkan rasa ingin tahu ku.
Perlahan rasa penasaran ku membalikkan penilaian ku terhadapnya.
Dan melalui kaca mata baru yang Engkau sajikan aku jadi bersimpati padanya.

Lalu Engkau memperkenalkan beberapa tokoh lain kepada ku pada perjamuan yang lainnya.
Perjamuan yang setiap minggu Engkau selenggarakan.
Sebagai salah satu wujud cinta kasih Mu kepada kami.
Engkau mengundang setiap orang yang oercaya kepada Mu pada tiap perjamuan Mu.
Tak lupa Engkau juga mengundang ku.

1 komentar:

  1. Terinspirasi dari kisah pada perjamuan Minggu ke 2 setelah Paskah. Hari itu sekrang dikenal sebagai Hari Devosi Kerahiman Ilahi.

    BalasHapus