Jumat, 21 Februari 2014

Kau dan Dia

Dia menghadirkan mu lagi dalam pikiran ku.
Ketika aku merasa begitu dekat dengan Nya.
Dan tak mau berpaling dari Nya.
Awalnya, aku sedikit meragukan mu.
Namun, Dia meyakinkan ku.
Dan, perlahan aku pun berkata ‘ya’ untuk mu.

Aku mulai mencoba menggapai mu.
Menelusuri lagi jejak mu yang telah lama hilang.
Ya, aku baru menyadarinya.
Aku telah kehilangan jejak mu selama ini.
Hm…,ku pikir, kau hanya bagian dari kenangan indah ku.
Tak apa lah….

Tapi, di tengah perjalanan hidup ku.
Tiba-tiba saja, aku menemukan jejak mu.
Hal yang sungguh mengagumkan,menurut ku.

Ku rasa cukup lama waktu yang telah ku gunakan untuk menggapai mu.
Sejenak aku terdiam.
Mencoba mengingat-ingat lagi apa yang telah kulewati selama ini.
Ternyata, kau telah menggapai ku lebih dulu.
Tak lama setelah aku berkata ‘ya’ untuk mu.
Sungguh sulit dipercaya menurut ku.

Lambat laun aku berpikir.
Mencoba memahami semua ini.
Masih ada yang belum ku mengerti.

Ku rasa...
Mungkin semua ini masih membutuhkan waktu.
Baik itu untuk mu, dan untuk ku juga.
Tapi, terkadang, ketika kemanusiaan ku menyeruak ke permukaan.
Ingin rasanya aku melupakan mu.
Kembali mewujudkan mimpi ku dengan cara ku.
Namun, ntah mengapa…
Dia seolah tidak membiarkan itu terjadi.

Awalnya aku bingung dengan semua ini.
Sampai saat Dia berbicara dalam penglihatan ku.
Melalui sebuah kisah yang cukup sederhana.
Dia membuat ku mengerti akan satu hal.
Hal yang sudah tak ku pusingkan lagi.
Yang cukup merisaukan hati ku, tadinya.
Yang hampir saja merusak hidup ku!

Lalu, aku kembali diingatkan dengan rentetan peristiwa...
Peristiwa ketika ketika kau mencoba menghampiri ku.
Melalui ingatan itu, Dia seolah ingin mengatakan kepada ku.
‘Anak Ku, dia lah penolong yang telah Ku sediakan bagi mu.’

Tidak ada komentar:

Posting Komentar