Sabtu, 22 Februari 2014

私達の父/ Watashitachi no chichi (Bapa kami) (Chatholic version) (Bahasa Jepang)

Watashitachi no Chichi
Bapa kami

父と子と精霊の身名によって。アーメン。
Chichi to Ko to Seirei no mi-na ni yotte.Amen
(dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus .Amen)

天に有られる私たちの父よう。
Ten ni orareru watashitachi no Chichi yo
Bapa kami yang ada di surga

身名聖とされますように。
Mi-na sei to saremasuyouni
Dimuliakanlah nama-Mu

身国が来ますように。
Mi-kuni ga kimasuyouni
Datanglah kerajaan-Mu 

身心が天に行われる通り
Mi-kokoro ga ten ni okonawarerutouri
Jadilah kehendak-Mu

地にも行われますように。
Chi ni mo okonawaremasuyouni
Di atas bumi seperti di dalam surga

私たちの日々の糧を今日もお与え下さい。
Watashitachi no hibi no kate wo Kyou mo o-atae kudasai
Berilah kami rezeki pada hari ini

私たちの罪をお赦し下さい。
Watashitachi no tsumi wo o-yurushi kudasai
Dan ampunilah kesalahan kami 

私たちも人を許します。
Watashitachi mo hito wo yurushimasu.
Seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami

渡したしを誘惑から守り下さい
Watashitachi wo yuuwaku kara mamorikudasai.
Lindungilah kami dari pencobaan

悪からを救い下さい。
Aku kara o-sukui kudasai
Dan bebaskanlah kami dari yang jahat.

「国と力と栄光わ全てのあなたの物です」
(Kuni to Chikara to Eikou wa, subete no anata no mono desu)
(Sebab Engkaulah Raja yang mulia dan berkuasa untuk selama-lamanya)

父と子と精霊の身名によって。アーメン。
Chichi to Ko to Seirei no mi-na ni yotte.Amen
(dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus .Amen)

Perubahan

Perubahan bermula dari pembenahan kebiasaan.
Tetapi, tidak semua kebiasaan harus diubah.
Agar kita tidak kehilangan jati diri.
Jati diri memberi makna dalam perubahan.
Sesuaikan perubahan dengan tujuan yang hendak dicapai.
Ada kalanya, kita harus kembali ke kebiasaan lama.
Demi sebuah prinsip yang kita yakini benar.
Dia dapat menuntun kita sampai ke tujuan kita.
      Seiring dengan perubahan-perubahan kita.

Jumat, 21 Februari 2014

Dewasa

Ada yg merasa Dewasa.
Karena dari segi umur,selayaknya dia harus sudah dewasa bersikap.

Ada yg sadar klw jiwanya masi anak2.
Dan dia pun mengakui klw trnyata dia masi anak2 dan prlu b'ajar dewasa bersikap.

Hm... 2karakter yg brtolak belakang.
Bagaimana mungkin si 'anak2' dpt meneladani si karakter yg tak sadar klw sbenar'a dia belum sanggup dewasa dlm brsikap?
Bisa jadi,sikap si 'anak2' lebih baik dari si yang sok dewasa..

Cobalah

Hidup adalah suatu rangkain percobaan.
Manusia terlahir hidup untuk mencoba.
Aku,kamu,tak peduli siapapun itu di dunia,diharuskan untuk selalu mencoba.
Tidak ada terlalu muda atau terlalu tua dalam mencoba.

Mencoba bukan hal yang sulit.
Namun,kenyataan pahit dari suatu percobaan dapat melahirkan sebuah ketakutan.
Hadapi ketakutan dengan keberanian.
Butuh kesungguhan motifasi untuk sebuah keberanian yg dahsyat.

Keberanian memberi kita kekuatan memperkaya diri.
Memperkaya diri dengan menjadi diri sendiri.
Kita tidak sama dengan orang lain.
Tidak ada alasan takut menjadi berbeda.

Cobalah berbagai hal seturut jalan hidupmu.
Seturut dengan apa yang dikehendaki Tuhan terhadap mu.
Tuhan Sang Pencipta,Maha Pengasi dan Penyayang.
Segala sesuatu yang berasal dari-Nya baik adanya.

Menunggu

Aku menunggu mu.
Di sini bersama Dia aku tetap menunggu mu.
Aku yakin penantian ku tidakkan sia-sia. Karena Dia yang menuntun ku untuk menunggu mu.
Dia takkan membiarkan ku terlalu lama tuk menunggu mu di sini.

Karena cinta Nya yang begitu besar terhadap ku, membuat ku setia dalam penantian ini.
Semoga kau juga bergantung pada cinta Nya di sana.

Impian ku

Kau hadirkan lagi mimpi itu,di tengah kebimbangan ku. 
Mimpi yang dulu sangat ku dambakan, tapi,sudah tidak terlalu ku pusingkan lagi, sekarang.
Kau buat seolah mimpi itu mungkin akan menjadi nyata dengan cara yang ku mau. 

Tapi, karena Kau telah meyakinkan ku akan pilihan ku yang sekarang. 
Aku tetap pada pendirian ku. 

Terima Kasih ku ucapkan kepada Mu. 
Kau sungguh Bapa yang mendewasakan ku. 
Sekali pun Kau telah menentukan jalan ku. 
Kau tetap membiarkan aku memilih. 

Sekali lagi,Terima Kasih Bapa? 
Biarkan lah aku menjadi anak Mu. 
Dan Maria Bunda Putra-Mu menjadi Bunda ku juga, sepanjang hayat ku. 

Kau dan Dia

Dia menghadirkan mu lagi dalam pikiran ku.
Ketika aku merasa begitu dekat dengan Nya.
Dan tak mau berpaling dari Nya.
Awalnya, aku sedikit meragukan mu.
Namun, Dia meyakinkan ku.
Dan, perlahan aku pun berkata ‘ya’ untuk mu.

Aku mulai mencoba menggapai mu.
Menelusuri lagi jejak mu yang telah lama hilang.
Ya, aku baru menyadarinya.
Aku telah kehilangan jejak mu selama ini.
Hm…,ku pikir, kau hanya bagian dari kenangan indah ku.
Tak apa lah….

Tapi, di tengah perjalanan hidup ku.
Tiba-tiba saja, aku menemukan jejak mu.
Hal yang sungguh mengagumkan,menurut ku.

Ku rasa cukup lama waktu yang telah ku gunakan untuk menggapai mu.
Sejenak aku terdiam.
Mencoba mengingat-ingat lagi apa yang telah kulewati selama ini.
Ternyata, kau telah menggapai ku lebih dulu.
Tak lama setelah aku berkata ‘ya’ untuk mu.
Sungguh sulit dipercaya menurut ku.

Lambat laun aku berpikir.
Mencoba memahami semua ini.
Masih ada yang belum ku mengerti.

Ku rasa...
Mungkin semua ini masih membutuhkan waktu.
Baik itu untuk mu, dan untuk ku juga.
Tapi, terkadang, ketika kemanusiaan ku menyeruak ke permukaan.
Ingin rasanya aku melupakan mu.
Kembali mewujudkan mimpi ku dengan cara ku.
Namun, ntah mengapa…
Dia seolah tidak membiarkan itu terjadi.

Awalnya aku bingung dengan semua ini.
Sampai saat Dia berbicara dalam penglihatan ku.
Melalui sebuah kisah yang cukup sederhana.
Dia membuat ku mengerti akan satu hal.
Hal yang sudah tak ku pusingkan lagi.
Yang cukup merisaukan hati ku, tadinya.
Yang hampir saja merusak hidup ku!

Lalu, aku kembali diingatkan dengan rentetan peristiwa...
Peristiwa ketika ketika kau mencoba menghampiri ku.
Melalui ingatan itu, Dia seolah ingin mengatakan kepada ku.
‘Anak Ku, dia lah penolong yang telah Ku sediakan bagi mu.’

Jenuh

Setiap pribadi memiliki pergulatannya masing-masing.
Dan hal itu, mau tidak mau harus kita hadapi!
Melalui pergulatan itu lah,jiwa kita akan tumbuh dan berkembang.

Pergulatan, terus-menerus datang, silih berganti, dalam kehidupan kita.

Dan, sebagai manusia biasa, kita memiliki keterbatasan.
Karenanya, tak heran bila ada kalanya kita merasa jenuh dengan segala pergulatan itu.
Dan,kalau sudah begitu, ingin sekali rasanya kita melepaskan diri dari padanya. Walaupun, hanya untuk sesaat.
Kita tidak tahu lagi, harus berbuat apa.
Rasanya, semua cara-cara yang kita tahu, sudah kita lakukan.
Tetapi, tidak begitu memberi efek yang cukup berarti, kelihatannya.
Ya, kalau sudah begini mau bagaimana lagi?
Saatnya bagi kita untuk berhenti sesaat.
Bukan menyerah!

Kita butuh sesuatu yang dapat menyegarkan hati dan pikiran kita. Yang membuat kita siap, kembali maju menghadapi pergulatan itu.

Singkatnya, kita butuh penghiburan!
Tapi, kadang yang kita dapati, bukannya penghiburan.
Melainkan pelarian.
Memang, kedua-duanya cukup membantu kita lepas dari pergulatan.
Tetapi, dengan pelarian, kita tidak akan mendapatkan apa-apa.
Pelarian, akan membawa kita tenggelam dalam pergulatan.
Bahkan, mungkin akan menambah pergulatan.

Di tengah kegalauan kita.
Sangat sulit rasanya, tuk membedakan mana yang mana Pelarian dan yang mana Penghiburan.

Ku rasa, ini lah saatnya kita kembali kepada Nya.
Berlari lah dan minta lah pertolongan pada Nya.
Jangan ragu!
Kita pasti akan mendapatkan penghiburan dari pada Nya.
Dia lah satu-satu nya sumber penghiburan kita yang sejati.

Pilihan

Ketika kebingungan melanda mu saat menentukan pilihan.
Jernihkan pikiran mu.
Dan berserah lah kepada Nya.
Lalu,dalam kesunyian yang menentramkan jiwa,dengarkan suara hati mu.
Maka,dia akan mengarahkan mu kepada 1 pilihan.
Segera ambil pilihan itu,tanpa ragu!
Serahkan pilihan mu itu kepada Nya.
Dan gantungkan seluruh pengharapan mu, juga kepada Nya.
Maka,yakinlah kau akan atau bahkan telah mendapatkan yang terbaik bagi mu dan lingkungan sekitar mu.

Kehilangan

Kadang kita terlalu focus dengan hal yang telah berlalu.
Hingga membuat kita lupa dengan hal yang masih bersama kita.
Yang di antaranya memiliki peran yang kurang lebih sama.

Sesungguhnya dia hanya berganti.
Dia tidak benar-benar berlalu dari kita.
Kita hanya merasa tidak siap dengan pergantian yang harus terjadi.
Yang mau tidak mau harus kita hadapi.

Kita terlarut dalam ketidaksiapan.
Dan kehilangan pun merasuk ke dalam jiwa.
Hingga kadang kita merasa tidak berdaya.

Dalam ketidakberdayaan, masih ada yang dapat kita lakukan.
Salah satunya ikhlas.
Ya, ikhlaskan lah semua yang telah berlalu itu.
Dan berpeganglah selalu pada Dia Sang Pencipta mu.

Kesiapan akan pergantian pun kita dapatkan.
Hingga rasa kehilangan itu tak lagi begitu berarti.
Dan dia yang sudah kita ikhlaskan berubah menjadi kenangan.
Kenangan yang indah tentunya,

Belahan Jiwa

Bukan perkara merasa ‘sudah baik’ atau ‘lebih baik’.
Tapi, lebih ke perasaan nyaman dengan segala yang telah ada.
Dan dengan rasa nyaman yang didapatkan dalam kebersamaan, memacu diri untuk menampilkan yang lebih baik.
Seirama dengan pengembangan diri, kebersamaan pun tetap terjaga.
Kebersamaan dalam berbagi suka dan duka.
Saling mendukung dan mengingatkan.

Bukannya malah larut dalam ketidaklayakan dengan alasan sebuah dukungan.
Dukungan yang mungkin akan mengganggu kebersamaan.
Karena akan mengusik ketenangan jiwa.

Ketenangan jiwa yang terberi oleh Nya.
Yang kadang hanya kita dapatkan bersama sesosok pribadi ciptaan Nya.

Perjamuan Mu

Dia sosok yang sudah tak asing lagi bagi ku.
Aku sudah cukup tahu tentang dia melalui kisah yang Engkau wariskan melalui nenek moyang kami.
Melalui sepenggal kisah Mu, kami mengenalnya sebagai pribadi yang cenderung bebal.
Dan karena kebebalannya itu, banyak orang yang tidak menyukainya.
Aku pun sama dengan kebanyakan orang itu, juga ikut tidak menyukainya.
Selain bebal, kami juga mengenalnya sebagai salah satu murid Mu.

Pada suatu hari.
Di suatu  perjamuan Mu, Engkau menghadirkan sisi lain dari si bebal yang kami kenal itu.
Di balik sikap bebalnya yang tak mudah percaya, Engkau mengajak kami untuk berpikir cerdas dalam menanggapi seluruh kisah Mu.
Hal ini menarik perhatian ku.
Dan membangkitkan rasa ingin tahu ku.
Perlahan rasa penasaran ku membalikkan penilaian ku terhadapnya.
Dan melalui kaca mata baru yang Engkau sajikan aku jadi bersimpati padanya.

Lalu Engkau memperkenalkan beberapa tokoh lain kepada ku pada perjamuan yang lainnya.
Perjamuan yang setiap minggu Engkau selenggarakan.
Sebagai salah satu wujud cinta kasih Mu kepada kami.
Engkau mengundang setiap orang yang oercaya kepada Mu pada tiap perjamuan Mu.
Tak lupa Engkau juga mengundang ku.

Pengertian

Hidup sebuah pengertian
Dalam hidup pasti ada pertanyaan
Bisa diiringi sebuah jawaban, yang terkadang…
Butuh ketulusan menerimanya
Inilah pengertian

Ada tanya yang belum terjawab
Butuh kesabaran untuk bertahan
Ini juga pengertian

Ketika tidak mengerti ritme hidup ini
Tetap diperlukan sebuah pengertian
Sumber pengertian sejati, memberi jawaban
Karena segala sesuatunya indah pada waktunya.

Lewat pengertian juga ku tak lupa padamu
Dan lewat pengertian juga ku mau bilang….
Happy birday to you
Semoga hari-harimu lebih baik dari yang kemarin-kemarin
Amin…….
By: Artha U P

Sanggup dan tahu.

Sanggup, tetapi tidak tahu.
Tahu, tetapi tidak sanggup.

Your way

Your way is not fastest, but right.
Not so easy too, but make me enjoy.
And then, the key of Your way is ‘patient’.
Guiding my hearth, mind and body too for it, please?
And the last, be my King.

Beauty

It soo simple to look beauty.
Just give you naturally smile and perform.
Just it.

Mendengarkan lagu lagi.

Tadinya, lagu ini sungguh tidak masuk akal bagi ku.
Walaupun lagunya adalah lagu bahasa nasional ibu ku.

Suatu ketika aku tiba-tiba mendengar dia menyanyikan lagu ini, aku langsung menyanggah dengan sedikit kasar.
Dengan maksud agar dia memilih lagu lain.

Tapi,dia tidak menyerah.
Dia berusaha menyelesaikannya, tepat di telinga ku.
Dengan konsetrasi yang cukup terhadap lagu.

Sesaat suara kami sempat beradu karenanya.
Aku dengan sanggahan ku.
Dan dia yang berusaha tetap santai dengan lagunya.

Akhirnya semua terhenti sebelum lagunya usai, karena situasi yang sedang kurang ideal memang.
Aku atau pun dia, tidak bersuara lagi.

Aku kembali mendapatkan keheningan ku.
Hingga akhirnya aku kembali ke alam mimpi.
Menunggu hadirnya sang fajar.

Sekarang setelah kejadian itu.
Penilaian ku terhadap lagu itu berubah.
Hm......