Berbicara soal vaksin. Vaksin korona ini adalah jenis vaksin ketiga yang saya terima sejak usia sekolah.
Vaksin pertama, waktu saya masih SD, sekitar tahun 90an, hanya 1 dosis. Waktu itu vaksinnya di sekolah, gratis. Lalu, vaksin ke-2, ketika saya masih SMA, sekitar tahun 2000an, ini juga dosisnya hanya 1. Yang ini vaksin mandiri, berbayar, dan dilakukan di rumah sakit. Dan yang terakhir vaksin korona sekarang ini.
Jika saya bandingkan antara vaksin 1,2 dan 3. Jenis vaksin yang ketiga ini sepertinya memang luar biasa. Mengapa? Karena, ketika vaksin yang pertama dan kedua, saat itu setelah vaksin, seingat saya, masa itu berlalu begitu saja. Tanpa ada gejala yang cukup serius. Dan saya pun cenderung abai dengan kondisi tubuh saya paskah vaksin. Serasa dapat suntikan vitamin gitu! Dari pihak peskesmas atau rumah sakit juga tidak memberikan himbauan apa-apa terhadap kami. Kegiatan belajar kami pun berjalan lancar seperti biasa, tanpa harus izin karena sakit paskah vaksin.
Kalaupun saat itu ada gejala, hanya berlangsung beberapa hari saja. Dan itupun hanya bengkak di daerah lengan yang mendapatkan suntikan. Itu saja. Sekali pun seperti itu, saya atau kami tidak sampai izin sakit di sekolah. Setelah bengkaknya mereda, ya sudah, semua berjalan normal lagi dan tidak ada hal lain lagi yang terjadi selanjutnya.
Sementara vaksin korona ini, terdapat aturan tertentu sebelum vaksin, dan kita diharuskan menjaga stamina sesudah vaksin.
Sejauh ini saya masih aman-aman aja sih... Begitupun, melihat pemberitaan bahwa ada orang lain yang mendapatkan gejala yang cukup serius paskah vaksin, saya rasa saya harus berhati-hati.
Sekian dulu curhat saya kali ini. Semoga tidak membuat news feed kalian penuh. 😁✌️
💦👏😷💪😎